Hamba yang rendah hati
Tema Khotbah kali ini adalah salah satu nilai gereja CWS GCC yang harus dihidupi oleh jemaatnya yakni Humbleness (rendah hati)
Penulis
Ps. Liem Bambang Irijanto
Tanggal
15 Juni 2025
Kategori
Sunday Recap
Nilai Nilai CWS GCC
Jemaat CWS harus dikenal sebagai orang yang rendah hati. Untuk menjadi seseorang yang rendah hati tidaklah mudah dan hal tersebut sudah menjadi masalah yang sering terjadi di kehidupan kita sehari - hari. Maka dari itu mari belajar bersama mengenai bagaimana menjadi hamba yang rendah hati dan berkenan kepada-Nya menurut alkitab.
Dasar Firman Tuhan
Memandang rendah berbagai hal dari mulai barang - barang hingga orang lain. Hal ini sering kita jumpai di masyarakat umum maupun gereja. Kita cenderung untuk bersosialisasi dengan orang - orang yang kita anggap "sederajat".
Keinginan Rasul Paulus
Persatuan: Rasul Paulus berharap untuk kita dapat sehati, sepikir, dan satu tujuan yakni memuliakan nama Tuhan. Hal ini hanya bisa didapat jika kita mau rendah hati dengan mementingkan kepentingan bersama untuk bersatu dan mencapai tujuan bersama.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa di gereja pun banyak dari kita yang sering bergesekan dan cenderung untuk mementingkan kepentingan kita sendiri. Banyak juga jemaat yang berpindah - pindah gereja karena gesekan yang terjadi dengan jemaat lainnya.
Kita lupa bahwa tujuan utama kita ke gereja adalah untuk bersyukur atas berkat yang telah diberikan Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Yang sering terjadi justru kita datang dengan keegoisan, kepentingan kita, permasalahan kita dan berharap Tuhan menyelesaikannya. Tanpa kita sadari bahwa bukan itu esensi utama kita ke gereja.Menganggap orang lain lebih utama dibandingkan diri sendiri: Memang tidak bisa dipungkiri kalau kita sering berusaha sebisa mungkin untuk membuat diri kita nyaman dan aman, karena itu adalah sifat dasar manusia.
Namun kita adalah orang percaya yang mengimani setiap apa yang tertulis di alkitab, dimana alkitab ini merupakan perintah langsung dari Tuhan Yesus yang mengkehendaki kita untuk mementingkan kepentingan orang lain terlebih dahulu dibandingkan kepentingkan kita.
Setiap apa yang diperintahkan alkitab pastinya sudah Tuhan Yesus sudah mencontohkan sebelumnya seperti Tuhan Yesus rela mengosongkan dirinya untuk dapat menyelamatkan kita manusia yang hina ini.
Percayalah segala sesuatu terburuk sudah Tuhan kita rasakan di cemooh, dihina, diludahi, dipukul, difitnah, dll. Namun itu semua Dia lakukan untuk membuktikan kasihnya kepada kita dan Tuhan sendiri yang berkata kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Maka dari itu mari kita belajar untuk memberikan kasih melalui salah satu caranya dengan tidak menjadi egois.Rendah Hati: Mungkin kita lahir dengan berbagai berkat Tuhan yang kita miliki seperti orang tua, rumah, kendaraan, dll. Hal - hal tersebut yang menentukan status sosial dari seseorang.
Baiklah untuk kita dapat merendahkan diri kita terlepas dari segala yang kita miliki karena kita tahu semuanya itu berkat yang Tuhan titipkan untuk kita kelola sebagaimana mestinya.
Jadi tidak ada yang perlu kita sombongkan atas semua yang kita miliki, karena mudah sekali bagi Tuhan untuk mencabut berkat - berkat tersebut apabila kita tidak cakap dalam mengelolanya dan menjadikannya berkat bagi sesama untuk kemuliaan Tuhan.
Belajar melayani tanpa mencari pangakuan pribadi
Seringkali kita saat melakukan sesuatu ingin dilihat dan ingin diakui oleh orang lain, sehingga kita merasa puas saat kita mendapat pengakuan tersebut.
Lalu apa untungnya bagi kita jika kita rendah hati? Seperti yang dikatakan amsal 11:2 Hikmat ada pada orang yang rendah hati. Berbicara tentang hikmat apa keuntungannya bagi kita jika kita memiliki hikmat yang dari Tuhan?
Memberi kita kemampuan untuk membuat keputusan yang benar.
Memberi kita kemampuan untuk bertindak dengan bijaksana dalam segala situasi.
Perlindungan dari bahaya, hikmat bertindak sebagai pelindung dari bahaya fisik maupun rohani.
Hikmat membantu dalam membangun hubungan yang harmonis dengan siapapun (keluarga, rekan kerja, teman, dll.)
Dengan memiliki hikmat kita dapat menjadi pribadi yang memberkati orang - orang yang berada disekitar kita.
Cara dan upah hamba yang rendah hati
Lalu bagiaman caranya menjadi rendah hati? Mengosongkan diri dengan menjadikan Tuhan Yesus sendiri teladan bagi kita rendah hati. Dia mengosongkan dirinya yang memiliki kesetaraan dengan Allah dan mengambil rupa hamba yang paling hina dari Ia lahir hingga wafat dengan cara yang hina juga.
Setelah kita menjadi hamba yang rendah hati, lalu apa yang kita dapat?
Yang kita dapat adalah dicintai dan dikasihi oleh Allah, bisa kita bayangkan jika Allah senantiasa dipihak kita apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Dengan rendah hati, kita menyadari bahwa semua yang kita miliki hanyalah anugerah, sehingga hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.
